Di kota besar, mimpi besar, realita kecil, Gaji rendah, harga naik, tak ada yang adil. Kebutuhan pokok tinggi, dompet makin tipis, Kerja keras tiap hari, tetap di bawah garis kerja pagi, pulang malam, hidup serba hemat, Biaya hidup meningkat, mimpi jadi pudar lambat. Gaji minimal, harga maksimal, situasi gawat, Di tengah krisis ini, semangat harus kuat. Harga beras naik, bensin makin mahal, Tagihan bulanan datang, uang serasa hilang. Di pasar, sayur mayur , mahal tak terjangkau, Setiap rupiah disimpan, hidup terasa kacau. Gaji rendah, kebutuhan tinggi, Tapi semangat kita takkan pernah mati. Walau sulit, kita takkan lari, Bersama-sama kita hadapi hari. Mimpi punya rumah, terasa makin jauh, Semua harga naik, hidup makin rapuh. Di tengah krisis ini, kami takkan menyerah, Bersama kita hadapi, lewati semua gelisah. Kesejahteraan janji, tapi realita kejam, Gaji tak naik-naik, tekanan terus menekan. Anak butuh sekolah, seragam dan buku, Semua biaya besar, bikin kepala penuh. Kita harus bertahan, harus tetap tegar, Walau hidup keras, jangan jadi gentar. Bersama-sama bangkit, tak peduli rintangan, Kita hadapi semua, dengan penuh keberanian. Gaji rendah, kebutuhan tinggi, Tapi semangat kita takkan pernah mati. Walau sulit, kita takkan lari, Bersama-sama kita hadapi hari.